Memori

Apa cinta sesakit ini? Apa mencintai itu sakit? Apa sih arti cinta sebenarnya? Kenapa mengaku ada padahal tidak pernah ada? Kenapa mengiyakan padahal sebenarnya tidak? Kenapa bilang menginginkan kenyataannya sama sekali tidak? Kenapa harus berkata baik padahal belum tentu semua akan menjadi baik?

Hidup memang tidak akan pernah statis. Sejarah selalu berulang, memberi pelajaran. Ada pelajaran yang sakit, namun lama lama pasti akan mengerti jika sudah naik tingkat. Sakit itu pun akhirnya hilang seiring pelajaran yang banyak diberikan.

Memori ya cuma memori. Dia ada untuk jadi kenangan. Serindu atau seingin apapun memintanya kembali, dia cuma ada di pikiranmu. Bersemayam di tempat khusus di hatimu. Entah sampai kapan, namun memori selamanya akan terus menjadi memori.

Lelaki dan Perempuan (bagian 1)

perempuan adalah pendamping terbaik bagi lelaki. begitu juga lelaki, adalah pendamping terbaik bagi perempuan. mereka diciptakan berpasangan dan saling melengkapi. tidak ada ciptaan Allah swt yang sempurna, mereka semua dalam potensinya saat mengemban tugas serta fungsinya masing-masing. Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi keduanya. serta Dia memberikan petunjuk untuk tercapainya dambaan bagi keduanya, yaitu ketenangan dan ketentraman hidup.

lelaki yang tidak didampingi perempuan, dan begitu pun sebaliknya, bagaikan perahu tanpa sungai; malam tanpa bulan; atau biola tanpa senar. tanpa perempuan bayi tidak akan lahir. kalau pun lahir tidak akan merasakan kasih sayang. tanpa perempuan, masa muda lelaki menjadi gersang, masa matangnya menjadi hampa, dan masa tuanya menjadi penyesalan. bagi lelaki, tanpa perempuan hidup adalah neraka, siksa, dan dengan perempuan hidup bisa menjadi surga di dunia ini.

Me about Sclevo

sclevo saat ultah lela

hai. sebelum bener-bener telat buat ngepost ginian, dan sebelum mereka semua bakal jadi sebuah memori indah bagi gue, ada baiknya gue ngepost tentang "my opinion: describe anak-anak sclevo dari mata gue." buat yang belum tau, sclevo itu science class of eleven two, artinya nama kelas gue xi ipa 2.

mungkin gue ceritain dikit ya gimana bisa gue jadi anak sclevo. iya jadi gue adalah seorang anak pindahan, bukan sekedar pindah kelas tapi juga pindah sekolah. gue menginjakan kaki di lantai cepetiga pada senin 19 agustus 2013 silam. berbekal binder dan sebuah pulpen pink, gue ditemani kakak waktu itu menemui ibu mariana. anak-anak cepetiga lagi pada upacara sedangkan gue di depan mereka duduk di lobby sama kakak. diem-dieman. semua masih terasa asing. bahkan termasuk keluarga gue. samasekali gue ga berpikir hidup gue bakal di sini, semacam "buka mata lo. ini jalan hidup yang lo pilih sendiri." dan begitulah setelah ketemu sama wali kelasnya (he is one of the most kind people i have ever met! seriously!), pada selasa pagi gue dianter ke kelas. di jalan menuju kelas, ada dua orang laki-laki yang wali kelas gue sapa. mereka adalah arya dan rendy. pak sugeng sebagai wali kelas, memperkenalkan gue dengan mereka. gue hanya tersenyum agak enggan gitu. ya tapi gimana pun mereka lah yang nanti bakal jadi temen sekelas gue setahun ke depan.

di kelas..... gue malah berasa kayak anak pindahan dari desa. bawa kresek gede berisikan buku. padahal tau sendiri namanya baru masuk pasti belum belajar full. setelah ngenalin diri, gue duduk di bangku paling depan sama seorang anak perempuan bernama fannisa. sekilas dia mirip temen smp gue. nah abis itu diem-dieman lagi. gue paling benci suasana kayak gini, tapi waktu itu gue nikmatin aja. toh i am a part of apathy people. tapi setelah mikir ditambah bengong yang cukup lama, salah banget kalo gue cuma diem dan nunggu orang biar kenal sama gue. akhirnya gue beraniin diri buat nengok belakang dan kenalan sama mereka secara satu persatu, yah semampu gue lah.
2020 © Hak Milik Alfira Nur Hanifah. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Diary Onlen Blog Design by Ipietoon