Pelajaran Hidup Dari Seorang Perempuan Tangguh
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Jumlah halaman: vi+ 524 halaman
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit: 2016
Genre: fiksi, metropop
Harga : Rp 67.100
Sinopsis Buku
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu
adalah salah satu anugerah terbesar hidupku.
Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita.
Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita.
Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali,
aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum
karena sesuatu itu pernah terjadi.
Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi.
Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir.
Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.
Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir.
Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.
***
Kisah ini menceritakan Sri Ningsih, perempuan
Jawa berusia 70 tahun berkewarganegaraan Inggris yang baru saja meninggal di Paris. Kisah hidupnya
panjang dan menarik untuk ditelusuri. Adalah Zaman Zulkarnaen, pengacara muda sebuah
firma hukum di London – Thompson & Co., yang menelusuri kisah hidupnya.
Bermula dari Sir Thompson – pemimpin Thompson
& Co., memberi tugas kepada Zaman untuk mengurus warisan Sri Ningsih. Sri Ningsih meninggalkan warisan 1% saham perusahaan multinasional yang nilainya
triliunan rupiah, namun ia tidak meninggalkan wasiat apa pun. Untuk
menyelesaikan tugas itu, Zaman segera mengunjungi panti jompo tempat Sri
Ningsih menghembuskan nafas terakhir.
Di sana satu-satunya petunjuk yang
ditemukan hanyalah sebuah buku diary milik Sri Ningsih. Ada sepuluh halaman yang
berisi lima bagian tulisan serta satu-dua foto yang ditempelkan di halaman
bagian itu. Zaman mulai membacanya dan mulai mengikuti alur kehidupan Sri Ningsih. Berpindah dari satu kota ke kota lain, dari satu negara ke negara lain demi menemukan kerabat yang akan mewarisi
kekayaan Sri Ningsih. Namun hal tersebut tidak mudah. Zaman harus berjuang bahkan
berkorban.
***
Berhasil kah Zaman menyelesaikan tugasnya? Siapa
yang akan mewarisi kekayaan Sri Ningsih? Kenapa Sri Ningsih berpindah-pindah
kota? Apa yang dilakukan Sri Ningsih selama di kota-kota itu? Bagaimana kisah
hidup Sri Ningsih sesungguhnya?
Kisah Sri Ningsih akan dijelaskan
sejelas-jelasnya dan berhubungan antara satu kota dengan kota lainnya. Tentang
masa kecilnya, persahabatan, jatuh bangun usaha yang ia kelola, tentang kisah
cintanya, dan tentang bagaimana ia memeluk rasa sakit di masa lalu.
***
Tere Liye dengan karyanya yang lagi-lagi best
seller ini, mampu menghipnotis para pembaca dengan kisah yang rumit namun
dibawakan secara sederhana, mudah dipahami. Dari bab pertama saja pembaca sudah
dipancing untuk terus membaca. Novelnya tidak membosankan, selalu ada
kejutan, membuat pembaca sedih-tertawa secara tiba-tiba – tidak ingin
pembacanya bersedih berlarut-larut. Walaupun di halaman lain ada satu-dua bagian
yang benar-benar membuat sedih sekali. Siap-siap menangis, ya!
Alur novel ini maju mundur. Pembaca diajak berpetualang dengan Zaman – sebagai pengantar kisah perjalanan hidup Sri Ningsih. Banyak kejadian yang tidak terduga, membuat saya sebagai pembaca terperangah dan sempat tidak bisa berkata-kata saat mengikuti petualangan Zaman.
Alur novel ini maju mundur. Pembaca diajak berpetualang dengan Zaman – sebagai pengantar kisah perjalanan hidup Sri Ningsih. Banyak kejadian yang tidak terduga, membuat saya sebagai pembaca terperangah dan sempat tidak bisa berkata-kata saat mengikuti petualangan Zaman.
Perjalanan kisah hidup Sri Ningsih yang panjang dan penuh arti ini memberikan banyak pelajaran hidup. Tentang kehilangan yang mengharuskan ia sabar tanpa batas. Tentang persahabatan dan
kebenaran yang membuat ia harus kuat. Tentang bagaimana ia berfikir untuk tetap
bertahan hidup di ibu kota, bekerja apa saja asalkan halal, dan mengumpulkan receh
demi receh untuk memulai sebuah usaha. Tentang bagaimana ia gagal berusaha dan
kemudian bangkit lagi. Hingga akhirnya usahanya menjadi besar.
Seperti novel sebelumnya – Rindu, Tere Liye menyelipkan
sejarah tentang suatu kota dan memberikan informasi yang mungkin pembaca belum
mengetahuinya. Apalagi di novel ini, tiga negara lima kota – Sumbawa, Surakarta,
Jakarta, London, dan Paris, bayangkan saja bagaimana riset Tere Liye untuk
membuat novel ini. Tere Liye juga jelas memperhitungkan tahun-tahun
dengan sejarah yang ia munculkan agar kisah dalam novel ini harmonis, berjalan
seimbang. Tahun demi tahun kisah dalam
novel ini pun dijelaskan dengan rinci dan hati-hati agar pembaca tidak merasa ‘loh tiba-tiba sudah tahun segini saja’ atau 'eh? kapan dan kenapa dunia sudah canggih?'.
Kemudian perbedaan bahasa, aksen, budaya, dan lingkungan, Tere Liye mampu
menuliskannya sesuai kota-kota tersebut. Membawa pembaca seakan-akan benar
berada di kota itu. Cerdas!
Hampir tidak ada kekurangan dalam Novel ini. Paling
hanya satu-dua kata yang salah ketik atau kurang satu huruf, tapi saya rasa pembaca tidak
mengapa karena novel ini seru sekali! Saya tidak bohong.
Di akhir resensi ini, saya merekomendasikan novel Tentang Kamu kepada semua kalangan. Novel ini benar-benar menyentuh dan penuh pelajaran hidup.
Dan terakhir, menjelang Hari Ibu, saya mendedikasikan resensi ini untuk mama saya, seorang perempuan hebat. Selamat Hari Ibu, Mama.
"Dalam hidupnya, banyak orang yang bisa memberikan kesaksian betapa Sri adalah wanita kuat, yang selalu bisa memeluk hal semenyakitkan apa pun, tapi dia bukan wanita super. Hatinya tidak terbuat dari baja, yang tidak bisa tergores. Dia tetaplah wanita biasa. Saat orang melihatnya begitu tegar menghadapi apa pun, orang-orang tidak tahu seberapa besar perjuangannya untuk membujuk dirinya sendiri sabar, membujuk dirinya untuk melepaskan, melupakan, dan semua hal yang ringan dikatakan, tapi berat dilakukan. Karena bila bicara tentang penerimaan yang tulus, hanya yang bersangkutanlah yang tahu seberapa ikhlas dia telah berdamai dengan sesuatu."
0 komentar:
Posting Komentar